China Desak Ukraina-Rusia Segera Gelar Gencatan Senjata

WASHINGTON, - Duta Besar China untuk Amerika Serikat, Qin Gang, pada hari Rabu (20/7) mengatakan bahwa Beijing menyerukan adanya "gencatan senjata segera" di Ukraina dan dimulainya kembali pembicaraan antara semua pihak yang terlibat dalam konflik tersebut, termasuk AS dan NATO.

Berbicara di Forum Keamanan Aspen di Colorado, Qin mengatakan bahwa konflik yang sedang berlangsung di Ukraina telah “meluap” dan menyebabkan “berbagai krisis,” termasuk penurunan ekonomi, gelombang imigran, dan krisis energi serta kerawanan pangan global.

“Jadi yang diminta China adalah gencatan senjata segera, dimulainya kembali pembicaraan damai. Semua pihak yang terlibat harus dilibatkan, termasuk antara Rusia dan AS dan sekutu NATO-nya,” kata duta besar itu, dikutip RT.com.

Dia meminta perwakilan Ukraina dan Rusia untuk “duduk, tenang untuk menemukan jalan keluar dari dilema” yang akan didasarkan pada “prinsip saling mengakomodasi kepentingan sah satu sama lain.”

“Hanya dengan demikian kita dapat mencapai perdamaian dan kita dapat memulihkan keamanan di Eropa yang harus stabil, harus komprehensif, harus seimbang, efektif dan berkelanjutan,” kata diplomat itu, seraya menambahkan bahwa posisi ini juga dimiliki oleh negara-negara berkembang lainnya.

Menurut Sang duta besar, Beijing percaya bahwa “kedaulatan nasional dan integritas teritorial semua negara harus dihormati” dan bahwa “masalah keamanan yang sah dari semua negara harus ditanggapi dengan serius.”

Sementara itu, dua hari lalu, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmitry Kuleba menyatakan bahwa negosiasi damai dengan Moskow hanya akan masuk akal untuk dilakukan setelah pasukan Rusia berhasil dikalahkan di medan perang. Dengan mengatakan demikian, dia menggemakan pernyataan kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell, yang mengklaim bahwa, “Perang ini [di Ukraina] akan dimenangkan di medan perang.”



sumber: www.jitunews.com